BAROMETER.ID (Lampung): Tim Monitoring Program Organisasi Penggerak (POP) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) untuk Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung memberikan apresiasi atas antusiasme guru serta sambutan yang diberikan sekolah-sekolah sasaran.
Hal tersebut disampaikan Tim Monitoring DPP FGII Bambang Triatmidi, M.Pd. dan Manan Supriyadi, M.Pd. yang didampingi Ketua DPD FGII Provinsi Lampung Anton Kurniawan, S.Pd., M.M., Penasehat Isha Nurhamid, M.Pd. serta panitia kegiatan POP Kabupaten Way Kanan Hamdani, M.Pd. dan Purwaningsih, M.Pd. saat melakukan Monev (monitoring dan evaluasi) di sekolah sasaran.
Dalam kegiatan monitoring ini beberapa sekolah sasaran yang dikunjungi secara langsung yakni SMPN 1 Blambangan Umpu, SMPN 1 Way Tuba, TK Melati Way Tuba, dan PAUD Serumpun Kampung Sai Umpu, Way Tuba.

Pada kesempatan ini Tim Monitoring FGII berharap guru-guru di sekolah sasaran yang telah mengikuti Diklat POP Tahap 1 pada 2021 dan Diklat POP Tahap 2 pada 2022 harus mampu menunjukkan kualitas yang lebih dibanding sebelumnya.
“Bapak dan Ibu guru di sekolah sasaran harus bisa menjadi lebih baik, sebagai dampak telah mengikuti kegiatan POP FGII,” ucap Bambang, Kamis (4/5/2023).
Dia juga mengatakan dengan mengikuti kegiatan POP ini maka guru harus mampu menjalankan praktek-praktek baik di sekolah sehingga bisa menjadi contoh positif bagi para peserta didik.
Sementara itu, Manan Supriyadi menjelaskan kegiatan POP ini merupakan program Kemendikbudristek yang dilaksanakan oleh FGII dalam tiga tahapan yaitu baseline pada Tahap 1 Tahun 2021, middleline pada Tahap 2 Tahun 2022 dan endline yang merupakan Tahap 3 pada 2023.
“Tahun 2023 ini merupakan monitoring dan evaluasi tingkat keberhasilan POP yang telah dilaksanakan pada 2021 dan 2022. Keberhasilannya dilihat dari hasil monitoring terkait bukti fisik kegiatan POP yang telah dilaksanakan pada Tahap 1 dan Tahap 2 pada 2021 dan 2022,” ujarnya.

Oleh karena itu, ucap Maman, keberhasilan POP ini juga sangat dipengaruhi dari isian para guru dari sekolah sasaran. Isian ini menjadi dasar untuk pengambilan kebijakan dan keputusan Kementerian Pendidikan.
“Semoga dengan Monev yang kita lakukan ini akan memberikan dampak seperti POP yang diintervensi dinas,” ucap Manan.
Sementara itu, para guru di sekolah sasaran mengaku kegiatan POP yang dilaksanakan FGII ini telah memberikan pengetahuan dan meningkatkan kapasitas guru.
“Kami berharap kegiatan POP FGII ini terus dilanjutkan, sebab kegiatan yang dilaksanakan FGII ini telah memberikan banyak manfaat dan hal positif kepada kami,” ucap Yuli Aini, S.Pd., guru PAUD TK Melati Way Tuba.
“Saya sudah mengikuti monitoring dan wawancara dalam kegiatan POP FGII ini. Kegiatan ini merupakan suatu program yang sangat bermanfaat, karena dari dinas pendidikan itu jarang sekali yang namanya pelatihan tentang guru TK,” ungkap Yuli.
Ungkapan senada juga disampaikan Eni Rusdiana, salah guru SMPN 1 Way Tuba, Kabupaten Way Kanan yang mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan POP yang diselenggarakan FGII.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, salah satunya adalah tentang materi sekolah ramah anak. Sebab, setelah mendapatkan materi tentang sekolah ramah anak, kami menjadi tahu sehingga anak lebih mudah menyerap ilmu yang ditransfer oleh gurunya,” ungkap Eni.
“Terima kasih kepada FGII yang telah melaksanakan kegiatan POP, semoga kegiatan ini terus dilanjutkan demi meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya. (AK)
Discussion about this post