BAROMETER.ID (Lampung): Tim Bedah Kembar Siam dan jajaran Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) berhasil melakukan operasi terhadap Afifah dan Aliyah yang merupakan operasi kembar siam pertama di Lampung.
Keberhasilan tim bedah ini mendapat apresiasi Gubernur Arinal Djunaidi yang disampaikan pada Acara Pelepasan Kepulangan Kedua Balita Afifah dan Aliyah Bayi Kembar Siam ke Kabupaten Lampung Utara, di Gedung Pelayanan Eksekutif RSUDAM Lampung, Kamis (13/4/2023).
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas keberhasilan operasi kembar siam ini,” ujar Gubernur Arinal.
Kepada orang tua Afifah dan Aliyah, Arinal mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung telah berupaya maksimal menyelamatkan anak kembar mereka. Dia juga berpesan kepada orang tuanya agar memberikan perawatan terbaik kepada Afifah dan Aliyah.
“Jangan dianggap ini sudah selesai, tolong kalau ada apa-apa komunikasikan. Kepada Pemkab Lampung Utara jangan dianggap ini sudah selesai, harus dilakukan pengontrolan,” ujar Arinal.
“Inilah wujud negara hadir mengatasi persoalan ketika rakyat membutuhkan pertolongan,” imbuhnya.
Gubernur juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi upaya maksimal Tim Bedah Kembar Siam dari RSUDAM dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Arinal Djunaidi memberikan Piagam Penghargaan kepada Tim Bedah Kembar Siam RSUDAM maupun Tim Bedah RSUD Dr. Soetomo.
Diketahui pada Rabu (15/3/2023) RSUDAM telah melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam pertama di Lampung yang berasal dari Kabupaten Lampung Utara, pelaksanaan bedah anak itu melibatkan 70 dokter yang berasal dari RSUDAM serta Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
Ketua Tim Bedah Kembar Siam RSUDAM dr. Billy Rosan Sp.BA di Bandar Lampung, Kamis (16/3/2023), mengatakan operasi kembar siam dilaksanakan Rabu (15/3/2023).
“Tepat Pukul 07.00 WIB kedua bayi kembar siam telah masuk ruang operasi dan pelaksanaan operasi dilakukan Pukul 11.00 WIB. Operasi ini dilakukan tim dokter RSUDAM dibantu tim Rumah Sakit Dr. Soetomo,” ujarnya.
Dia mengungkapkan dalam pelaksanaan operasi bedah kembar siam beradu dada depan atau xipho-omphalopagus, yang cukup sulit dilakukan adalah pelaksanaan pemisahan hati karena rawan mengalami pendarahan.
“Pelaksanaan operasi berjalan lancar dan kedua bayi berhasil dipisahkan,” ucapnya.
Menurutnya, operasi memakan waktu lebih cepat dari perkiraan yakni hanya 4,5-5 jam, dari perkiraan mencapai 12 jam.
“Jadi pemisahan hati memakan waktu 2 jam, pemisahan tulang dada bagian bawah 1 jam, dan untuk pelaksanaan penutupan dinding dada serta perut dilakukan di ruang operasi terpisah memakan waktu 2 jam. Total lama operasi bisa lebih cepat, hanya 4,5-5 jam saja,” kata dia. (AK)
Discussion about this post