BAROMETER.ID (Jakarta): Perum Bulog telah mengimpor beras sebanyak 80.000 ton dari Thailand, Vietnam, Pakistan dan India dan sudah masuk ke gudang Bulog. Selain itu, ada 270.000 ton beras impor lainnya yang masih dalam perjalanan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, kebijakan impor beras ini dilakukan untuk mencukupi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang nantinya disalurkan ke masyarakat. Langkah ini diambil sebagai upaya pemerintah dalam rangka stabilisasi harga beras.
“Sudah masuk penugasan beras impor sebanyak 80 ribu ton serta beras impor dalam perjalanan sebanyak 270 ribu ton sehingga stok CBP sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran dalam rangka stabilisasi harga beras” ujar Iqbal.
Dia juga menjelaskan total CBP yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 325 ribu ton. Angka itu merupakan beras hasil panen petani dalam negeri. Dengan adanya beras impor dan beras dari dalam negeri, Bulog memastikan stok CBP di gudang Bulog aman.
“Bulog menjamin kebutuhan beras yang saat ini tersimpan di gudang-gudang di seluruh Indonesia. Kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga pangan tersebut,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, kebijakan Pemerintah mengimpor beras melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan dipastikan memberikan dampak untuk menjaga stabilitas harga beras. Dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi maka permintaan pasar bisa dipenuhi sehingga harga beras di pasaran akan terkendali.
“Dengan kekuatan sarana infrastruktur yang dimiliki Bulog, ditambah pengalaman menyalurkan berbagai bantuan sosial maka Bulog siap menjalankan penugasan yang diberikan,” katanya. (*/Avan)
Foto: Antara
Discussion about this post