BAROMETER.ID (Sumbar): Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan mahasiswa di Aula Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mendengarkan respon positif mahasiswa dan civitas akademika perguruan tinggi se-Sumatera Barat, Jumat (18/11/2022).
Dalam dialog membahas Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) itu, Nadiem dibuat semringah lantaran mendengar laporan Program MBKM bisa membuat mahasiswa diminati industri. Di depan Mas Menteri, Koordinator MBKM di UNP, Bayu Fajri, menilai Program MBKM adalah jawaban atas kebutuhan industri.
Bahkan dia mengatakan upah mahasiswa yang bekerja di industri justru ada yang melebihi uang kuliah tunggal (UKT).
“Berkat MBKM anak-anak kami sudah terpakai di industri. Banyak kejadian unik, mahasiswa meskipun belum lulus sudah terpakai di dunia kerja khususnya bidang animasi,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Jumat (18/11/2022).
“Mahasiswa tidak hanya dihargai secara finansial oleh industri, tapi juga makin kaya ilmu, pengalaman, dan wawasan. Saya kaget saat anak-anak kembali ke kampus, ternyata mereka lebih pintar dari saya,” ucap Fajri.
“Ini mengeluh atau pamer nih. Bagus jika kompetensi anak-anak kita diakui dan terpakai sesuai kebutuhan industri,” ucap Nadiem semringah.
Program MBKM yang diluncurkan pada 2020 itu tidak hanya memberi dampak positif bagi civitas akademika, tapi yang terpenting adalah memberi dampak kepada mahasiswa.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Universitas Andalas Padang yang mengikuti Program Membangun Desa di Kepulauan Mentawai, Al Fajri, juga bercerita tentang pengalamannya kepada Nadiem.
“Ini pengalaman berharga bagi saya karena banyak hal baru yang saya pelajari. Hal ini membuat saya menjadi tahu apa latar belakang kehadiran Program MBKM ini,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya Angga, dari Universitas Negeri Padang (UNP) juga menceritakan kesannya saat menjalani Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dia harus mengajar di daerah terpencil dengan fasilitas seadanya.
Angga yang gemar membaca mencoba menularkan minat baca kepada anak-anak di sana dengan membuat semacam taman bacaan. Dengan gerobak sodor, ia mulai membawa buku ke rumah-rumah penduduk.
“Ada sekitar 50 orang warga di daerah tempat saya tinggal saat itu dan ada 20 orang siswa yang saya bimbing. Untuk mendekatkan buku bacaan kepada mereka, saya bawa sekitar 60 buku untuk mereka gunakan,” ungkapnya.
“Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya,” lanjut Angga.
Perwakilan dosen Politeknik Negeri Padang bernama Rini juga turut menggarisbawahi perlunya penambahan kuota peserta yang dapat mendaftar Program MBKM.
“Hal ini karena animo mahasiswa dari tahun ke tahun terus meningkat,” jelas Rini Koordinator Program MBKM di kampusnya.
Menanggapi kedua mahasiswa tersebut, Nadiem menyampaikan pentingnya generasi muda berkesempatan mengenal dan merasakan sisi kehidupan Indonesia yang berbeda.
Menurutnya, mahasiswa perlu tahu Indonesia tidak melulu ada di wilayah perkotaan yang sebagian besar akses dan fasilitasnya relatif mudah dan terjangkau sehingga di masa depan, mereka bisa menjadi pemimpin yang bijaksana.
“Itulah alasan kenapa kalian ke sana. Kalian asah wawasan, kecakapan, empati, pola pikir kritis dan kreativitas kalian untuk menjadi solusi atas tantangan yang dihadapi berbagai wilayah di pelosok Indonesia,” kata Nadiem.
Nadiem juga menyampaikan program MBKM dirancang sebagai pemantik lahirnya program sejenis. Dia menekankan program lanjutan bisa dirintis dan dikembangkan berbagai pihak di luar Kemendikbudristek.
Jika melihat data, Kampus Merdeka telah diikuti lebih 420.000 mahasiswa melalui program yang diselenggarakan Kemendikbudristek maupun kampus.
Sebanyak 179.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program yang diselenggarakan Kemendikbudristek. Sementara 250.985 mahasiswa telah mengikuti program Kampus Merdeka yang diselenggarakan kampus.
“Idealnya, perguruan tinggi harus lebih banyak berinovasi dalam meluncurkan program agar lebih banyak mahasiswa merasakan manfaat belajar di luar kampus,” jelas Nadiem.
“Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata. Terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang saling bersinergi menyukseskan pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka,” pungkasnya. (AK)
Discussion about this post