BAROMETER.ID (Bandar Lampung): Jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2024) peran lembaga pemantau atau kelompok pemerhati demokrasi sangat penting untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.
Demikian dikatakan Komisioner KPU RI, Muhammad Afifuddin dalam Dialog Demokrasi di Kantor Lampung Democracy Studies, Senin (17/10/2022).
“Masyarakat akan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024. Belajar dari pengalaman sebelumnya, potensi persoalan sebelumnya masih mungkin terjadi pada Pemilu 2024,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan masyarakat tidak bisa hanya fokus pada proses pemilihan. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang demokrasi mesti agar proses Pemilu tidak hanya sekadar memilih.
“Harus berbagi peran seperti Lampung Democracy Studies (LDS), jangan hanya fokus pada penyelenggaraan,” ujarnya.
Selanjutnya, dia juga menyampaikan potensi perpecahan menggunakan isu sensitif di masyarakat Indonesia juga sangat mungkin terjadi. Apalagi kemajuan teknologi saat ini mempermudah oknum tak bertanggung jawab menyebarkan informasi palsu.
Selain itu, potensi politik uang juga menjadi kekhawatiran tersendiri dalam gelaran Pemilu. Menurut Muhammad Afifuddin, hal-hal itu yang juga mesti menjadi perhatian bagi kelompok pemerhati demokrasi.
“Perkembangan teknologi sangat mungkin dijadikan alat untuk memecah masyarakat melalui isu sensitif,” ujarnya.
Memahami perbedaan dan kesepahaman menjadi hal yang mahal dan harus dijaga. Terlebih ketika sudah berada pada nuansa Pemilu ke depan. (*/red)
Discussion about this post