BAROMETER.ID (Bandar Lampung): Kebebasan pers dan profesionalitas harus seimbang. Oleh sebab itu, seorang jurnalis harus memiliki kemampuan menulis yang baik sekaligus juga memiliki logika berpikir serta bisa memahami substansi terkait berita yang akan ditulis.
Hal itu disampaikan Dewan Pakar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Lampung Herman Batin Mangku saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelantikan Pengurus Cabang yang digelar di Rumah Siber JMSI Provinsi Lampung di Jalan Emir M. Noer Bandar Lampung, Jumat (26/8/2022).
“Kalau bicara pers, dulu kebebasan sangat terbatas, tapi kini ketika kebebasan sudah didapat ternyata profesionalitasnya menjadi dipertanyakan padahal profesionalitas adalah hal yang paling penting,” ungkap Herman BM.
Selain itu, dia juga menyinggung terkait kerja sama media dengan pemerintah. Menurutnya, standar yang seharusnya menjadi persyaratan adalah profesionalitas media tersebut.
“Kalau kita bicara kerja sama media dengan Dinas Kominfo, seharusnya yang menjadi ukuran Kominfo untuk menjalin kerja sama dengan media tersebut adalah profesionalitas, bukan yang lain,” katanya.
Selanjutnya dia juga menyampaikan dalam konteks membangun profesionalitas tersebut maka personal yang tergabung JMSI harus mampu membangun trust masyarakat dengan kerja yang profesional.
“Kita tidak mengejar kuantiti. Sebagai asosiasi pemilik media kita harus memiliki visi yang sama untuk maju. Poinnya adalah bagaimana kita mengedepankan profesionalitas,” tegasnya.
Dia juga menegaskan sebagai pemilik media, juga bertanggung kepada wartawan untuk bisa menulis dengan baik dan benar. Selain itu, dia juga mengapresiasi keinginan para pengelola media untuk bergabung ke JMSI.
“Saat ini siapapun bisa menjadi pengusaha media, ironinya menjadi pengelola media siber artinya berani memikul tanggung jawab untuk membantu meningkatkan kompetensi jurnalis. Ini membutuhkan keberanian untuk mengambil tanggung jawab yang sangat besar,” katanya. (Herdi/AK)
Discussion about this post