Jumat, Maret 31, 2023
  • Login
No Result
View All Result
  • Barometer Pendidikan
  • Barometer Hukum Dan Kriminal
  • Barometer Sosial Masyarakat
  • Barometer Politik
  • Barometer Olah Raga
  • Barometer Hankam
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Barometer Inspirasi
  • Barometer Desa
  • Barometer Hiburan
  • Barometer Humaniora
  • Barometer Gaya Hidup
  • Barometer Info KPK
  • Barometer Pertanian
  • Barometer Seni Budaya
  • Barometer Sudahkah Anda Tahu
Home Barometer Internasional

Badai Resesi Seks Menghantam Jepang

by redaksi
29 Januari, 2023
in Barometer Internasional
0
Badai Resesi Seks Menghantam Jepang
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BAROMETER.ID (Tokyo): Jepang dihantam badai resesi seks. Pada 2022 tercatat angka kelahiran kurang dari 800 ribu, sedangkan pada tahun yang sama berdasarkan data BPS jumlah kelahiran di Indonesia mencapai 4,45 juta jiwa.

Padahal pada 1970-an angka kelahiran di Jepang masih terbilang tinggi, yaitu lebih dari 2 juta. Selain Jepang, ancaman ‘resesi seks’ juga melanda China, Korea Selatan, dan Singapura.

Resesi seks yang mengancam Jepang ini disebabkan tingginya biaya hidup bagi pasangan yang sudah berkeluarga serta mahalnya biaya perawatan kesuburan.

“Dukungan keuangan pemerintah di Jepang hanya sekitar setengah atau bahkan sepertiga dari yang disediakan negara-negara besar Barat,” ungkap Profesor Sosiologi di Universitas Chukyo, Matsuda Shigeki.

Data dari Bank Dunia mengungkapkan Jepang adalah negara dengan jumlah lansia (di atas 65 tahun) terbesar di dunia. Situasi ini menjadi masalah karena jumlah lansia tidak diimbangi dengan angka kelahiran yang tinggi. Pada 2021, jumlah kelahiran hanya 811.622 dan merupakan yang terendah sejak 1899.

“Jepang berada di ambang apakah kita dapat terus berfungsi sebagai masyarakat. Memfokuskan perhatian pada kebijakan mengenai anak dan mengasuh anak adalah masalah yang tidak bisa menunggu dan tidak bisa ditunda,” kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kepada anggota parlemen dikutip dari BBC, Minggu (29/1/2023).

Beberapa waktu lalu Pemerintah Jepang telah membahas strategi peningkatan angka kelahiran dengan membentuk panel ahli. Dalam panel tersebut seorang pejabat kementerian melaporkan laki-laki di Jepang menghabiskan sekitar dua jam sehari untuk mengurus rumah dan anak.

Berdasarkan survei, perempuan pun masih bekerja penuh waktu saat hamil dan setelah melahirkan. Sebanyak 40 persen responden mengaku sulit membagi waktu antara pekerjaan dan mengasuh anak. Oleh sebab itu, Pemerintah Jepang menyimpulkan penurunan angka kelahiran mungkin disebabkan jam kerja yang panjang.

Menurut data resmi, populasi di Negeri Matahari Terbit saat ini di bawah 125 juta jiwa.

Faktor yang memengaruhi resesi seks di Jepang antara lain:

1. Biaya hidup mahal
2. Perempuan fokus pendidikan dan karir
3. Akses kontrasepsi yang mudah
4. Perempuan memilih punya sedikit anak atau tidak punya anak sama sekali (childfree). (AK)

Previous Post

Korps Brimob dan BKKBN Kerja Sama Tangani Stunting Nasional

Next Post

Cegah Gangguan Kamtibmas, Polres Cilegon Laksanakan Blue Light Patrol Malam Hari

Related Posts

Pengadilan Kriminal Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Putin
Barometer Internasional

Pengadilan Kriminal Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Putin

18 Maret, 2023
Prioritaskan 4P, Dubes Indonesia Untuk Kuba Ajak JMSI Ikut Perkuat Hubungan Kedua Negara
Barometer Internasional

Prioritaskan 4P, Dubes Indonesia Untuk Kuba Ajak JMSI Ikut Perkuat Hubungan Kedua Negara

14 Februari, 2023
Terkini, Jumlah Korban Tewas Gempa Bumi Turki – Suriah Lebih 24 Ribu Orang
Barometer Internasional

Terkini, Jumlah Korban Tewas Gempa Bumi Turki – Suriah Lebih 24 Ribu Orang

11 Februari, 2023
Korban Tewas Akibat Gempa di Turki dan Suriah Sudah Mencapai 7.146 Orang
Barometer Internasional

Korban Tewas Akibat Gempa di Turki dan Suriah Sudah Mencapai 7.146 Orang

8 Februari, 2023
Turki dan Suriah Diguncang Gempa Magnitudo 7,8 Ribuan Orang Meninggal
Barometer Internasional

Turki dan Suriah Diguncang Gempa Magnitudo 7,8 Ribuan Orang Meninggal

7 Februari, 2023
Inilah Rasmus Paludan, Politisi Sayap Kanan Garis Keras Pembakar Al-Quran yang Dikecam Dunia
Barometer Internasional

Inilah Rasmus Paludan, Politisi Sayap Kanan Garis Keras Pembakar Al-Quran yang Dikecam Dunia

23 Januari, 2023
Next Post
Cegah Gangguan Kamtibmas, Polres Cilegon Laksanakan Blue Light Patrol Malam Hari

Cegah Gangguan Kamtibmas, Polres Cilegon Laksanakan Blue Light Patrol Malam Hari

Discussion about this post

BAROMETER.ID

Box Redaksi © 2022 Barometer.id .

Jaringan Media

  • Barometer Pendidikan
  • Barometer Hukum Dan Kriminal
  • Barometer Sosial Masyarakat
  • Barometer Politik
  • Barometer Olah Raga
  • Barometer Hankam

Follow Us

No Result
View All Result
  • #22010 (tanpa judul)
  • Custom Essays – Why Are They Really Being Used?

  • Custom Essays Isn’t Difficult to Create
  • Custom Term Papers
  • Essay Writing – How to Write a Fantastic Introduction
  • Finding the Many Benefits That You Can Gain From Research Paper Writing Services
  • Home
  • How To Compose My Essay – Step By Step Plan
  • Redaksi
  • Research Paper Writing Service – How to Pick the Best One?

  • Sample Page
  • Things to Look For When Searching For a Legit essay Service

Box Redaksi © 2022 Barometer.id .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In